Di dekat Petilasan Nyi Endang Geulis terdapat tempat yang juga menyimpan cerita sejarah, tempat itu bernama Balong Biru. Di Balong Biru terdapat peninggalan juga dari Nyi Endang Geulis, diantaranya yaitu, 3 sumur, 1 kolam besar atau balong gede, dan batu. Sumur itu masing-masing memiliki nama dan kegunaannya. Semur pertama yang bernama sumur gua garba yang kegunaannya untuk pengobatan, selanjutnya ada yang bernama sumur tetes yaitu agar rejekinya mengalir terus menerus, dan yang terakhir yaitu sumur rejeki kegunaannya untuk memberikan rejeki kepada orang lain,
Sedangkan di kolam besar terdapat ikan berukuran besar yang berwarna orange. Menurut juru kunci disitu mengatakan bahwa kolam tersebut sudah ada sejak abad ke-14. Kolam tersebut dahulu kala nya digunakan sebagai tempat berendam Nyi Endang Geulis dengan sang suaminya, yaitu Pangeran Cakrabuana. Banyak pengunjung yang datang ke tempat tersebut untuk berendam di kolam besar, cuci muka atau wudhu di sumur kramat, serta tawasulan dan mengangkat batu kramat yang dipercaya bisa mengabulkan permintaan.
Berdasarkan pernyataan dari juru kunci yang merawat tempat tersebut mengatakan, bahwa banyak turis dari manca negara yang datang ke tempat Balong Biru hanya untuk berendam di kolam besar. Bahkan banyak dari mereka yang berendam di kolam besar itu dari jam 3 pagi sampai jam 3 pagi lagi, lalu ada yang berendam hingga 3 hari lamanya. Mereka melakukan itu berdasarkan kepercayaan mereka. Dan apabila kita masuk ke tempat ini, kita hanya memberi uang terima kasih saja kepada juru kunci seikhlasnya.
Kemudian selain ada sumur dan kolam besar, di Balong Biru juga terdapat 2 batu kramat yang dianggap memberikan syafaat bagi yang mempercayainya. Jika ada yang tidak mempercayainya, maka jangan lakukan ritual di batu tersbeut. Karena takut ada yang terjadi di luar nalar terhadap hidup kita sendiri.
Nama batu tersebut yaitu, batu tameng dan batu angkat. Batu tersebut tempatnya dipisah, batu itu dimasukkan dalam suatu ruangan yang berbeda namun sebelahan. Dari informasi yang saya dapat waktu itu, kalau batu tameng itu biasanya orang melakukan disaat mereka sedang dalam keadaan bimbang, stress, bingung, dilemma dan lain-lainnya. Mereka yang sedang tidak stabil hati dan pikirannya, biasanya ritual yang dilakukan yaitu: Mereka wudhu terlebih dahulu, lalu setelah itu, masuk ke ruangan dengan niat baik, kemudian kelilingi batu tameng tersebut sebanyak 7 kali (seperti sedang thawaf),setelah mengelilingi batu sambil membaca sholawat nabi, jika sudah selesai mengelilingi batu tersebut sebanyak 7 kali, maka pada saat putaran ke 7 ingin berakhir, arahnya harus langsung keluar dari ruangan tersebut.
Sedangkan ritual mengangkat batu di batu angkat, dipercaya bisa mengabulkan permintaan atau permohonan yang kita inginkan. Dan ritual yang dilakukan pada saat di batu angkat yaitu seperti yang sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya. Biasanya jumlah pengunjung yang banyak datang ke tempat ini itu pada saat malam jumat. Karena di tempat Situs Makam Mbah Kuwu Sangkan, Petilasan Nyi Endang Geulis, dan Blong Biru sering mengadakan tawasulan atau pengajian bersama. Di Balong Biru juga terdapat batas atau tanda yang berupa batu berbentuk wajah kera. Yang konon katanya, batu wajah kera itu merupakan pintu masuk ke kolam besar tersebut.
No comments:
Post a Comment