Saturday, January 26, 2019

Hal Unik Yang Bisa Kita Temui Ketika Berkunjung Ke Situs Nyi Endang Geulis

  
   Banyak dari kita semua yang mungkin belum mengetahui keberadaan petilasan Nyi Endang Geulis ini, padahal jika kita menelisik lebih dalam dan lebih jauh lagi tentang petilasan ini kita akan dapat mengetahui banyak hal yang cukup menakjubkan dan tidak dapat kita temui di tempat lain. Mungkin tak banyak yang bisa saya sampaikan namun harapan saya dengan ada postingan ini bisa membuat para pembaca meluangkan waktunya untuk berkunjung ke petilasan Nyi Endang Geulis ini, baik sekarang saya akan memberikan beberapa hal unik yang bisa anda temui ketika berkunjung ke petilasan ini.

   Ritual Mandi di balong, di petilasan ini terdapat kolam atau dalam bahasa Cirebon disebut balong yang berukuran cukup besar konon balong ini sudah ada sejak abad ke 14 dan merupakan tempat mandi Ibu Nyi Endang Geulis dan Suaminya Pangeran Cakrabuana atau biasa disebut Pangeran Walangsungsang. Karena merupakan tempat yang disakralkan sehingga mendorong minat para pengunjung untuk mandi dan menjalankan ritual selagi berharap mendapatkan karomah atau syafaat dihidupnya. Pengunjung yang datang pun bukan hanya dari Cirebon saja melainkan ada yang berasal dari wilayah Jawa Barat lainnya seperti Karawang dan Tasikmalaya, lebih hebatnya lagi menurut penuturan sang juru kunci bahwa ada pula pengunjung dari mancanegara seperti Iran dan Brunei.

   Ritual Mengangkat batu dan berputar mengelilingi batu, tak jauh letaknya dari petilasan Nyi Endang Geulis terdapat tempat bernama Balong Biru dan untuk menuju ketempat ini aksesnya terbilang mudah dan untuk anda yang membawa kendaraan roda empat bisa memarkirkan kendaraan anda langsung didepan Balong Biru ini. Di tempat ini juga dijaga oleh kuncen yang umurnya masih muda dan sangat ramah kepada pengunjung yang datang. Batu yang dimaksud berada di dalam bangunan yang di cat warna merah lalu sangat dijaga kesuciannya bagi anda yang ingin menjalankan ritual ini diharuskan membersihkan diri terlebih dahulu dan bagi para wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk masuk, sebelum menjalankan ritual kita akan terlebih dahulu melakukan tawasul atau membaca ayat suci al-qur'an, setelah itu baru kita berjalan mengelilingi batu ini seperti sedang melakukan tawaf lalu jika berkenan mengangkat batu maka sang juru kunci akan membuka penutup batu ini yang berupa kain berwarna putih, menurut juru kunci barang siapa yang dapat mengangkat batu ini sebanyak tiga kali maka dipercaya ia akan mendapat karomah dan kemudahan dalam hidupnya, namun ini semua kembali kepada kepercayaan masing-masing dari kita semua.

   Monyet yang kedatangannya tak bisa diduga-duga, di petilasan ini juga terdapat hewan karomah yang dipercaya oleh penduduk setempat bahwa monyet ini merupakan jelmaan dari para pengikut Nyi Endang Geulis di masa lampau. Kehadiran mereka tak bisa diduga karena memang monyet-monyet ini adalah hewan yang dianggap suci, mereka biasanya datang bergerombol dan biasanya dipimpin oleh kepala suku mereka, para pengunjung pun sangat menunggu-nunggu kehadiran monyet ini karena memang monyet ini bisa dibilang tidak nakal kepada pendatang sehingga pengunjung pun merasa senang, biasanya para pengunjung memberikan makanan berupa kacang-kacangan dan buah pisang. Ketika ada sesuatu dari atas bukit maka para monyet ini akan langsung pergi meninggalkan pengunjung dan beranjak naik keatas bukit untuk menemui sesosok yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia biasa.

No comments:

Post a Comment