Situs Nyi Endang Geulis
berdiri pada tahun 1442M. Terletak di
desa Krandon, kecamatan Talun, kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Situs Nyi Endang
Geulis diibaatkan sebagai tempat tinggal antar Nyi Endang Geulis dengan
Pangeran Cakrabuana diksebaban kawasan Talun terdapat beberapa petilasan yang
berkaitan satu sama lain. Petilasan Nyi Endang Geulis ini sendiri salah satu
dari tiga petilasan yang ada didesa Krandon. Petilasan Nyi Enndang Geulis
letaknya paling tersembunyi dibandingkan Petilasan Cimandung dan Petilasan
Kramat Mbah Kuwu Cirebon. Kramat Mbah Kuwu Cirebon diibaratkan sebagai kantor,
sedangkan Petilasan Cimandung diibaratkan sebagai tempat pusaka.
Nama asli Nyi Endang Geulis adalah Nyi Mas
Endang Ayu. Kakeknya bernama Ki Gendeng Danusenta. Orang tuanya bernama Ki Gedeng
Danusarwi dan Nyai Arum Sari. Pamannya bernama Ki Gedheng Danusela. Nyi Endang
Geulis menikah dengan Walangsungsang atau Sri mangana (Pangeran Cakrabuana).
Petilasan Nyi Enadng
Geulis memang tidak seramai Petilasan Cimandung namun, Petilasan ini diibaratkan
sebagai seorang istri yang ada pada diri Nyi Endang Geulis yaitu tenang, setia,
dan keberadaannya dibutuhkan.
Petilasan
ini mempunyai beberapa bangunan seperti masjid dan saung. Masjid Yaitu sebagai tempat ibadah untuk
orang yang berkunjung diSItus Nyai Endang Geulis. Dan sebagai tempat untuk
melakukan tirakat. Serta saung yaitu sebagai penerima tamu atau pengunjung di
Situs Nyi Endang Geulis. Masjid ini dibangun pada saat membuat Petilasan Nyi
Endang Geulis nama masjid itu sendiri dinamakan oleh juru kunci yaitu Masjid
Nyi Endang Geulis. Petilasan Situs Nyi Endang Geulis mempunyai hewan keramat
yaitu monyet sebagai hewan yang dipercayai jelmaan para santri yang menjaga
petilasan tersebut.
Terdapat
banyak tradisi di Situs Nyi Endang Geulis yaitu tirakat, nguras balong, mandi
di balong, ngangkat batu. Tirakat adalah Berdiam diri di Situs Nyi Endang Geulis, dengan
mengharapkan dapat mendapatkan safaat dari Allah melalui perantara Nyi Endang
Geulis yang dipercaya sebagai wali Allah. Nguras balong Nguras Balong dilakukan
setiap tanggal 1 muharrom,kegiatan itu dilakukan merupakan tradisi yang
dipercaya oleh masyarakat. Bagi orang yang hamil dengan usia tujuh bulan dengan
mengambil air dibalong tersebut dipercaya memudahkan proses melahirkan. Mandi
dibalong dipercaya dapat mempercepat mendapatkan jodoh. Dibalong Biru terdapat
dua batu, yang satu batu namanya batu tameng dengan mengelilingi batu tameng
selama tujuh kali seperti tawaf
dipercayai untuk menenangkan hati dan ada batu yang jika ada yang bisa
mengangkat batu tersebut maka akan mendatangkan karamah bagi yang bisa
mengangkat batu tersebut. Petilasan Nyi Endang Geulis sering
mengadakan adat dengan para warga yang disebut sebagai Sedekah Bumi.
Makam yang terdapat
disitus Nyi Endang Geulis adalah makam dari keluarga kuncen yang mengaku masih
memiliki hubungan dengan Nyi Endang Geulis. Nyi Endang Geulis sendiri tidak
meninggal melainkan “ngambyang” atau hilang makam yang disebut sebagai makam
Nyi Endang Geulis isinya yaitu berupa peninggalan bisa tongkat, peci, bakyak
apunya Mbah Kuwu Cirebon itu juga disebut bukan makam tapi petilasan tetapi
bentuknya seperti makam.
Kebiasaan
orang yang datang kesitus Nyi Endang Geulis adalah untuk meminta syariat islam,
ada juga yang menginap disitus tersebut untuk meminta kepada Allah dengan
perantara lewat Nyi Endang Geulis yang dipercayai sebagai wali Alllah agar
keinginannya cepat tercapai dengan tanda datangnya mimpi menyuruhnya
cepat-cepat pulang.
Sayang ga diceritakan tugasnya didalam perjalanan syiar Islamnya dan keistimewaan nya/kelebihan di dalam kedigdayaannya ...PD diri NYI Endang Geulis
ReplyDelete