Sejarah adalah sesuatu yang benar terjadi di masa lampau dan terbukti secara fakta bahwa itu adalah benar. Salah satu sejarah yang kita simak sekarang adalah sejarah tentang silsilah keturunan dan asal-usul Nyi Mas Endang eulis. Petilasan Nyi Mas Endang Geulis terletak idesa Krandon, kecamatan Talun ,kabupaten Cirebon,Jawa Barat dan Berdiri pada 1442M. Silsilah Keluarga Nyi Mas Endang Geulis berawal dari Ki Gedeng Danusenta lalu Ki Gedeng Danusenta melahirkan dua orang anak yaitu Ki Danusela dan Ki Gedeng Danuwarsih, Ki Gedeng Danuwarsih Melahirkan seorang anak yaitu Nyi Mas Endang Ayu atau sekarang biasa disebut Nyi Mas Endang Geulis yang melakukan perkawinan dengan Pangeran Cakrabuana(Walangsungsang). Dari pernikahan Nyi Mas Endan Geulis dan Pangeran Cakrabuana mereka dikaruiani anak yang bernama Dewi Pakungwati dan dewi Pakungwati melakukan perkawinan dengan Sunan Gunung Jati atau Sunan Gunung Jati akan tetapi perkawinanya dengan Dewi Pakungwati tidak dikaruniai anak.
Raden Syarif Hidayatullah mewarisi kecendrungan spiritual dari kakek buyutnya Syekh Maulana Akbar sehingga ketika telah selesai belajar agama di pesantren Syekh Datuk Kahfi beliau meneruskan ke Timur Tengah. Tempat mana saja yang dikunjungi masih diperselisihkan, kecuali (mungkin) Mekah dan Madinah karena ke 2 tempat itu wajib dikunjungi sebagai bagian dari ibadah haji untuk umat Islam.
Babad Cirebon menyebutkan ketika Pangeran Cakrabuwana membangun kota Cirebon dan tidak mempunyai pewaris, maka sepulang dari Timur Tengah Raden Syarif Hidayatullah mengambil peranan mambangun kota Cirebon dan menjadi pemimpin perkampungan Muslim yang baru dibentuk itu setelah Uwaknya wafat.
Memasuki usia dewasa sekitar di antara tahun 1470-1480, beliau menikahi adik dari Bupati Banten ketika itu bernama Nyai Kawunganten. Dari pernikahan ini beliau mendapatkan seorang putri yaitu Ratu Wulung Ayu dan Maulana Hasanuddin yang kelak menjadi Sultan Banten I.
Masa Kesultanan Demak kurang banyak diteliti para sejarawan hingga tiba masa pendirian Kesultanan Demak tahun 1487 yang mana beliau memberikan andil karena sebagai anggota dari Dewan Muballigh yang sekarang kita kenal dengan nama Walisongo. Pada masa ini beliau berusia sekitar 37 tahun kurang lebih sama dengan usia Raden Patah yang baru diangkat menjadi Sultan Demak I bergelar Alam Akbar Al Fattah. Bila Syarif Hidayat keturunan Syekh Maulana Akbar Gujarat dari pihak ayah, maka Raden Patah adalah keturunan beliau juga tapi dari pihak ibu yang lahir di Campa.
Dengan diangkatnya Raden Patah sebagai Sultan di Pulau Jawa bukan hanya di Demak, maka Cirebon menjadi semacam Negara Bagian bawahan vassal state dari kesultanan Demak, terbukti dengan tidak adanya riwayat tentang pelantikan Syarif Hidayatullah secara resmi sebagai Sultan Cirebon.
Hal ini sesuai dengan strategi yang telah digariskan Sunan Ampel, Ulama yang paling di-tua-kan di Dewan Muballigh, bahwa agama Islam akan disebarkan di P. Jawa dengan Kesultanan Demak sebagai pelopornya.
Dengan segala jasanya umat Islam di Jawa Barat memanggil beliau dengan nama lengkap Syekh Maulana Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Rahimahullah.
Siapa ibunda Endang Geulis, siapa istri dari R. Kian Santang?
ReplyDelete