Monday, January 28, 2019

Tradisi yang terjadi di petilasan Nyi Endang Geulis


       Kuncen ( juru kunci ) dii situs Nyi Endang Geulis menceritakan kepada kami bahwa di situs Nyi Endang Geulis ini juga mempunyai tradisi tersendiri yaitu seperti mandi dibalong (kolam), Nguras balong (kolam), Angkat Batu, dan yang terakhir adalah Tirakat. Kebiasaan orang yang datang kesitus Nyi Endang Geulis tersebut adalah untuk meminta syariat islam, dan ada juga yang menginap (bersemedi) disitus tersebut untuk meminta kepada Allah dengan perantara lewat Nyi Endang Geulis yang di percayai sebagai wali Alllah agar keinginannya cepat tercapai dengan tanda datangnya mimpi berwujud seperti wanita cantik yang menyuruhnya agar segera cepat-cepat pulang, karena insya allah semuanya  akan ter ijabah.
      Yang pada saat itu kuncen (juru kunci) bercerita kepada kami yaitu tradisi yang pertama di situs Nyi Endang Geulis ini adalah mandi di balong (kolam),  para pengunjung yang datang kepetilasan tersebut biasanya mandi di balong (kolam) membasuh seluruh badan mereka karena konon di percayai para peziarah atau pengunjung akan mempercepat mendapatkan jodoh.
     yang kedua yaitu Nguras Balong (kolam), nguras balong (kolam) biasanya di  lakukan setiap tanggal 1 muharrom yang dilakukam oleh warga di sekitar petilasan tersebut, dan kegiatan tersebut dilakukan merupakan salah satu tradisi yang di percayai oleh masyarakat sekitar. Dan di percayai juga Bagi orang hamil dengan usia tujuh bulan jika mengambil air tersebut bisa memudahkan proses persalinannya. 
     Yang ketiga yaitu adalah Angkat Batu, angkat batu ini merupakan tradisi yang ada di balong biru tempatnya bukan di Situs Nyi Endang Geulis lagi, di balong biru terdapat sebuah ruangan tertutup yang di dalamnya tersimpan benda keramat berupa batu, yang konon katanya, barang siapa yang melakukan pengajian atau tawasulan di depan batu tersebut dan barang siapa yang bisa mengangkat batu tersebut sebanyak tiga kali maka orang tersebut akan mendapatkan karomah di hidupnya. Di balong Biru terdapat dua batu, yang pertama yaitu namanya batu tameng yang konon katanya dengan mengelilingi batu tameng tersebut selama tujuh kali seperti tawaf  di percayai  para peziarah untuk menenangkan hati dan ada juga batu yang konon katanya jika ada yang bisa mengangkat batu tersebut maka akan mendatangkan karamah bagi yang bisa mengangkat batu tersebut.
     Yang ke empat yaitu Tirakat, yang di maksud tirakat ini adalah Berdiam diri atau bermalam (bersemedi) di petilasan situs Nyi Endang Geulis tersebut, kuncen ( juru kunci ) mengatakan bahwa paling sedekitnya bermalam di situ yaitu tiga hari tiga malam dengan mengharapkan mendapatkan safaat dari Allah melalui perantara Nyi Endang Geulis yang di percaya sebagai wali Allah, ada juga yang datang ke situs tersebut bercerita bahhwa perjodohannya terganggu dengan hal yang aneh lalu peziarah meminta bantuan kepada kuncen di petilasan tersebut untuk melakukan wasilah dan hadorot yaitu memohon kepada allah dengan meminta bantuan mbah kuwu Cirebon untuk menjadikannya keluarga yang utuh dan sakinah mawadah warahmah.
     Dan ada pula pengunjung atau peziarah yang datang ke situs tersebut untuk melakukan doa dan tahlil yang bertujuan yang sama untuk mencari syafaat dan mecari ridho allah, dan ada pula yang mereka lakukan bermalam di situs tersebut dengan melakukan dzikir dan doa untuk mencari dan mendapatkan syafaatnya.
     

No comments:

Post a Comment